Profile

Tradisi baku balas pantun di Maluku sesungguhnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup mereka sejak tempo dulu. Jika dihari ini kita mengenal orang Maluku pintar-pintar menyanyi dan sebagai salah satu provinsi produksi penyanyi berbakat di Indonesia, maka Tradisi Berpatun kurang lebih telah hidup sama lamanya dengan Tradisidan budaya bernyanyi orang Maluku sejak turun temurun.

Disamping itu, ada sebuah tradisi Kapata atau Kahua yang hidup di beberapa wilayah di Maluku, cukup menjadi bukti lain, bahwa "Tradisi Berpantun" telah sangat lama hidup di Maluku dalam tatanan adat istiadat orang Maluku, disamping ada pengaruh asimilasi budaya yang sudah terjadi di Maluku, yang mempertemukan budaya lokal di Maluku dengan budaya bangsa lainnya, salah satunya kebudayaan Malaka. Sehingga Tradisi berpantun sesungguhnya eksis dalam kebudayaan orang Maluku. Dan sampai saat ini, rima pantun akan kita temukan begitu dominan dalam lirik-lirik lagu daerah orang Maluku yang begitu khas..

Dari gambaran singkat ini, beta Jimmy Pattiasina, sebagai salah satu generasi muda disaat ini, mencoba menggunakan media pembelajaran lewat Tradisi berpantun untuk menyampaikan pesan-pesan moral, atau bentuk-bentuk edukasi yang proposional bagi semua kalangan masyarakat Maluku dan lainnya dengan memakai Pantun. Dengan harapan Tradisi berpantun tidak kadarluasa dimakan usia, karena dianggap telah jadoel atau menjadi perihal yang sudah "tua-tua" sehingga tidak lagi diminati oleh generasi di masa kini. Padahal Tradisi Berpantun ini, telah menjadi salah satu media di suatu masa, dimana generasi bangsa kita terdahulu pernah bangga memakainya untuk membangun peradaban hidup dengannya..

HIDUP PANTUN MALUKU/AMBON!!!

0 comments:

Posting Komentar